Thursday, June 29, 2017

, ,

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit


Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit. Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air terurai membentuk ion-ionnya. Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam air disebut elektrolit kuat dan larutan yang dibentuknya disebut larutan elektrolit kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-ionnya di dalam air disebut elektrolit lemah dan larutan yang dibentuknya disebut larutan elektrolit lemah.
Larutan Non-Elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler.

Jenis – jenis larutan berdasrkan daya hantar listrik
  1. Larutan elektrolit kuat
  2. Larutan elektrolit lemah
  3. Larutan non elektrolit

Tabel 1.1: Perbedaan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit
Jenis Larutan
Sifat dan Pengamatan Lain
Contoh Senyawa
Reaksi Ionisasi
Elektrolit Kuat – terionisasi sempurna
– menghantarkan arus listrik
– lampu menyala terang
– terdapat gelembung gas
NaCl, HCl,
NaOH,
H2SO4,KCl
NaCl  Na+ + Cl
NaOH  Na+ + OH
H2SO4  2 H+ + SO42-
KCl  K+ + Cl
Elektrolit Lemah – terionisasi sebagian
– menghantarkan arus listrik
– lampu menyala redup
– terdapat gelembung gas
NH4OH,
HCN, Al(OH)3
NH4OH  NH4+ +OH
HCN  H+ + CN
Al(OH)3  Al3+ + 3OH
Non Elektrolit – tidak terionisasi
– tidak menghantarkan listrik
– lampu tidak menyala
– tidak terdapat gelembung gas
C6H12O6, C12H22O11,
CO(NH2)2 C2H5OH
C6H12O6,C12H22O11,
CO(NH2)2C2H5OH

CARA LARUTAN ELEKTROLIT MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK
Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada larutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)          →        H+(aq) + Cl  (aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2 (g)
Reaksi oksidasi : 2Cl – (aq) → Cl2(g) + 2e-
Larutan elektrolit terdiri dari larutan elektrolit kuat contohnya HCl, H2SO4, dan larutan elektrolit lemah contohnya CH3COOH, NH3, H2S. Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar). Zat elektrolit yang terurai dalam air menjadi ion-ion . Beberapa contoh zat elektrolit tersebut adalah sebagai berikut:
NaCl (aq)                     →        Na+ (aq) + Cl (aq)
HCl (aq)                       →        H+ (aq) + Cl (aq)
H2SO4 (aq)                   →        2 H+ (aq) + SO4 2- (aq)
NaOH (aq)                   →        Na+ (aq) + OH (aq)
CH3COOH (aq )           →        CH3COO  (aq) + H+ (aq)
Zat non elektrolit yang tidak terurai menjadi ion-ion, tapi tetap berupa molekul. Contohnya:
C2H5OH (l)                   →        C2H5OH (aq)
CO(NH2)2 (s)               →        CO(NH2)2 (aq)

HUBUNGAN KEELEKTROLITAN DENGAN IKATAN KIMIA

 Senyawa Ion
Sebagai contoh dari kegiatan percobaan yang tergolong larutan elektrolit yang berikatan ion adalah garam dapur. Dapatkah Anda membedakan daya hantar listrik untuk garam pada saat kristal, lelehan dan larutan? Cobalah perhatikan uraian berikut. NaCl adalah senyawa ion, jika dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion itu terikat satu sama lain dengan rapat dan kuat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi dalam keadaan kristal (padatan) senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi jika garam yang berikatan ion tersebut dalam keadaan lelehan atau larutan, maka ion-ionnya akan bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan listrik. Pada saat senyawa NaCl dilarutkan dalam air, ion-ion yang tersusun rapat dan terikat akan tertarik oleh molekul-molekul air dan air akan menyusup di sela-sela butir-butir ion tersebut (proses hidrasi) yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan bergerak bebas dalam larutan seperti diperlihatkan pada Gambar 1.4.
Reaksi pelarutan NaCl padat di dalam air meghasilkan ion-ion Na+ dan ion-ion Cl  yang masing-masing berikatan dengan molekul-molekul air.
NaCl (s) + air à           Na+ (aq) + Cl(aq)
Gambar 1.4       Proses pelarutan NaCl padat di dalam air

3.2       Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen terbagi atas:
    1.  senyawa kovalen non polar, contoh : F2, Cl2, Br2, I2, CH4
    2.  senyawa kovalen polar, contoh: HCl, HBr, HI, NH3.
Dari hasil percobaan diketahui bahwa hanya senyawa yang berikatan kovalen polar yang dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimanakah hal ini dapat dijelaskan?
Kalau kita perhatikan, bahwa HCl merupakan senyawa kovalen diatomik yang bersifat polar, pasangan elektron ikatan tertarik ke atom Cl yang lebih elektronegatif dibanding dengan atom H. Akibatnya pada HCl, atom H lebih positif dan atom Cl lebih negatif.
Reaksi ionisasinya adalah sebagai berikut :
HCL(aq)           –>      H+(aq) +  Cl(aq)
Jadi walaupun molekul HCl bukan senyawa ion, jika dilarutkan ke dalam air maka larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas.

 

 

0 comments:

Post a Comment

Top Ad 728x90